Jakarta – Zainuddin MZ telah meninggal saat tiba di ruang gawat darurat RS Pusat Pertamina. Dai sejuta umat itu menghembuskan nafas terakhir akibat penyakit jantung.
hari ini bangsa indonesia kehilangan tokoh terbaiknya,Zainudin MZ yg dikenal sebagai Dai sejuta umat meninggal Selasa (5/7/2011) karena sakit. bapak “Sakit jantung,” kata anak kedua Zainuddin, Lutfi, saat berbincang dengan wartawan di rumah duka, Jalan Gandaria 1, Gang Haom, Jakarta Selatan,
Lutfi mengatakan, ayahnya memang memiliki masalah dengan jantung, darah tinggi dan kolesterol. Beberapa waktu lalu, Zainuddin juga sempat dirawat di rumah sakit.
Lutfi juga meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia. “Saya juga sebagai anak dari beliau mohon maaf kepada semua orang apabila Bapak ada salah-salah kata,” kata Lutfi.ebelum meninggal dunia, Zainuddin MZ tidak mengeluh sakit. Mendadak, dai sejuta umat itu tidak sadarkan diri setelah menyantap sarapan pagi di rumahnya.
“Tadi pagi-pagi habis salat Subuh, Bapak sarapan. Setelah sarapan, Bapak langsung pingsan,” kata anak kedua Zainuddin, Lutfi, saat berbincang dengan wartawan di rumahnya, Jalan Gandaria 1, Gang Haom, Jakarta Selatan, Selasa (5/7/2011).
Zainuddin langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat, RS Pusat Pertamina. Namun sayang, nyawa dai yang kini mulai muncul lagi di acara-acara dakwah itu tidak tertolong lagi. Zainuddin telah meninggal saat dokter IGD RSPP memeriksanya.
Menurut Lutfi, ayahnya meninggal karena serangan jantung. Sebelumnya, Zainuddin memang memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan kolesterol. Zainuddin meninggal dalam usia 60 tahun.
Zainuddin meninggal dunia di RSPP pukul 09.22 WIB. Rumah Zainuddin MZ di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, penuh pelayat. Para pelayat yang tidak hanya dari warga sekitar itu terlihat memenuhi jalan dan halaman rumah dai sejuta umat itu.
Bergantian, para pelayat masuk ke dalam rumah Zainuddin di Jalan Gandaria 1, Gang Haom, Jakarta Selatan, Selasa (5/7/2011). Para pelayat tampak menyalami sejumlah anggota keluarga, termasuk istri Zainuddin, Kholilah, yang tampak sangat sedih.
Jenazah Zainuddin tiba di rumah duka sekitar pukul 10.30 WIB dari RS Pusat Pertamina. Sebelum meninggal, Zainuddin memang memiliki riwayat darah tinggi dan kolesterol. Saat tiba di RSPP,
Pemakaman direncanakan akan dilakukan pukul 15.00 WIB, Selasa (5/7/2011). Masjid Jami Fajrul Islam lokasinya persis di depan kediaman Zainuddin MZ, di Jalan H Aom, Gandaria Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Hingga pukul 12.00 WIB ini, keluarga Zainuddin dan 4 orang tukang gali berkerumun di lokasi makam. Tukang gali bersiap-siap membawa pacul.
“Memang rencananya mau dimakamkan di sini. Ini sudah amanat dari keluarga, tinggal dicari posisinya yang tepat. Memang ini masjid Pak Kiai,” kata salah seorang warga, Sahlan.
Sejumlah politisi yang sudah datang melayat Zainuddin antara lain Akbar Tandjung, dan Ali Masykur Musa. Hingga pukul 12.30 WIB, para pelayat terus berdatangan ke rumah duka. Politisi senior Partai Golkar, Akbar Tandjung, melayat ke rumah duka Zainuddin MZ di Jl Gandaria I, Gang H Aom, Jakarta Selatan. Akbar mengenang ceramah Nazaruddin selalu memberikan ketenangan bagi umat Islam.
Akbar datang sekitar pukul 12.30 WIB, Selasa (5/7/2011). Dia mengenakan kemeja warna hijau dan peci hitam. Kedatangan Akbar cukup menarik perhatian warga yang sedang melayat di rumah duka.
“Ceramah beliau memberikan ketenangan bagi kami. Dai sehebat beliau sangat menarik bagi umat Islam,” kata Akbar di depan rumah duka.
Akbar mengatakan terakhir bertemu dengan Zainuddin MZ beberapa bulan lalu. Saat itu Zainuddin memberikan ceramah dalam acara kader Partai Golkar di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
“Pesan-pesan beliau sangat komunikatif dan memberikan inspirasi bagi kader Golkar. Sekali lagi kita semua merasa sangat kehilangan sosok beliau,” katanya.
Di mata sahabatnya, Zainuddin MZ, dikenal sebagai kiai yang memiliki rasa nasionalisme tinggi. Dai Sejuta Umat yang wafat di usia 60 ini sempat menitipkan pesan buat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah mendapatkan kabar berpulangnya KH Zainuddin MZ. Presiden SBY menyampaikan rasa duka citanya kepada keluarga da’i terkemuka itu.
“Bapak Presiden turut berduka cita atas meninggalnya KH Zainuddin MZ,” ujar Jubir Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (5/7/2011).
Kabar mengenai berpulangnya KH Zainuddin MZ diterima Presiden SBY pada sekitar pukul 10.00 WIB. Yaitu sesaat sebelum menerima kunjungan kehormatan Panglima Tentera Malaysia, Jenderal Tan Sri Zulkifelin. “Untuk rencana melayat ke rumah duka, saya belum bisa pastikan,” sambung Julian.
Pesan buat SBY itu disampaikan Zainuddin kepada eks Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiqurrachman Ruki saat bertemu 2 minggu lalu.
“Saya sempat ngobrol. Beliau sempat menyampaikan ke saya, berharap jika jabatan presiden sudah selesai dan meninggalkannya dengan khusnul khotimah (akhir yang baik). Beliau minta itu disampaikan kepada presiden,” kata Ruki saat melayat di rumah duka di Jalan Gandaria I, Gang H Aom, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, selasa (6/7/11)
Ruki mengatakan, Zainuddin juga berharap ada langkah-langkah pembaharuan yang maksimal untuk kesejahteraan rakyat di negeri ini.
“Beliau seorang pembicara dengan rasa nasionalisme tinggi. Beliau menampilkan kiai lokal yang meng-internasional. Bangsa Indonesia sangat kehilangan beliau,” ujarnya.
sumber: detiknews.com